Minggu, 09 Juni 2013

GULIH MATEH LAGI..

oke para pembaca sekalian , kita akan membahasa istilah gulih mateh...gulih mateh itu sangat terkenal sekali di istilah orang orang pencak silat tradisionanl jember. mereka para pesilat dari perguruan haji moctar. biasanya yang terkenal dengan moto ini. akan tetapi , ternyata moto ini sudah melebur melewati batas batas aliran.
gulih mateh dalam bahasa indonesianya bergerak mati..maksudnya lawan bergerak dentgan serangan apapaun kita bisa mematikan polanya dan mmebuatnya tidak berkutik..atau kasarnya mati.
disini di perlukan beberapa strategi..
  1. penguasaan materi yang matang. sedikit tehnik tapi mateng betul.
strategi pertama adalah strategi yang di pakei oleh ambu pencak silat..ini mengandalkan reflek tingkat tinggi. jadi ketika lawan bergerak langsung selesai..tidak boleh gagal.

Rabu, 19 Agustus 2009

Senin, 09 Juni 2008

Menyalurkan Tenaga Lawan Merupakan Teknik Dasar Silat
Post By indosilat
Friday, October 13, 2006 23:36:59
Clicks: 5052


Oleh: Kiki Rizki Noviandi Anda pernah melihat betapa indahnya gerakan beladiri Aikido dalam mempermainkan tenaga lawannya hingga jatuh bangun dibuatnya? Di dalam beberapa aliran silat, konsep mengalirkan tenaga lawan bukanlah sesuatu yang aneh. Saya ambil contoh pada beberapa aliran Maen Po (silat Sunda) teknik buang kelid atau piceunan (dalam bahasa Sunda) sudah merupakan teknik dasar yang harus dimiliki. Contohnya pada aliran Cikalong, memanfaatkan tenaga lawan akan menghasilkan hasil yang lebih efektif dibandingkan dengan mengadu tenaga dengan lawan. Dengan menangkis serangan lawan misalnya. Apalagi kalau ukuran badan dan tenaga lawan sangat besar dan tidak mungkin ditandingi dari segi tenaga. Saya teringat ketika latihan Sabtu dulu di Padepokan Pencak Silat Taman Mini, seorang teman bercerita ketika dia ditunjukkan cara menghindari teknik kuncian tangan dengan cara cikalongnya Pak Azis (Guru besar perguruan silat Cikalong Pancer Bumi). Caranya adalah dengan mengikuti tenaga lawan dan merapatkan lengan ke badan tanpa memberikan tenaga tolakan. Otomatis kuncian tangan dapat dilepaskan meski yang mengunci lebih besar tenaganya. Teknik seperti ini dikenal dengan istilah isi-kosong (eusi-kosong), dimana sebagai pesilat dapat mengetahui kapan harus dilawan dengan tenaga dan kapan diberi tenaga kosong. Sepertinya konsep ini juga dianut oleh aliran lain seperti Aikido. Semakin terasah rasa kita ketika mengetahui kapan tenaga lawan habis maka semakin sempurna kita berlatih tenaga eusi-kosong ini. Salah satu syarat untuk melatih ini adalah dengan melatih jurus dengan cara menempel lawan atau bahasa Sundanya adalah ulin napel atau usik. Dengan semakin sering kita usik, akan semakin terlatih rasa kita dalam mengukur dan menyalurkan tenaga lawan dengan menggunakan tenaga isi dan kosong (eusi-kosong). Hal lain yang perlu dilihat dalam pengaturan tenaga ini adalah kekuatan terbesar dalam tenaga adalah tenaga putaran (circle power). Ini bisa dilihat dalam setiap gerakan Aikido, dimana semua tenaga lawan akan dialirkan sesuai dengan tenaga putaran. Begitu tenaga lawan habis maka tibalah waktunya kita untuk menyerang balik. Tenaga putaran ini tidaklah cukup dengan hanya memutar badan saja tetapi harus diimbangi dengan kelincahan gerak kaki yang sangat terlatih dalam menyalurkan tenaga lawan. Di dalam silat, teknik seperti ini sudah ada dan sangat familiar dilakukan di kalangan pesilat tradisional seperti terlihat bagaimana silek Sumatra (kumango atau silek tuo) melakukan gerakan putar yang sudah merupakan bagian dan ciri aliran ini. Sedangkan di penca (istilah silat di Sunda) sendiri setiap jurus maen po memiliki metoda untuk melatih langkah yang disebut dengan pancer. Jadi dalam menyalurkan tenaga lawan, silat tidak kalah dengan beladiri lain bahkan jurusnya lebih kaya dari beladiri lainnya. www.silatindonesia.com
Silat Gerak Gulung Budi Daya (GGBD)
Post By core01
Tuesday, April 22, 2008 21:59:49
Clicks: 653




GERAK GULUNG BUDI DAYA TI PADJAJARAN Sejarah Singkat Permainan silat Gerak Gulung Budi Daya Ti Padjajaran pada dasarnya adalah silat tradisional yang berasal dari kerajaan Padjajaran,Bogor. Awalnya bernama Gulung Maung yang diturunkan secara turun temurun melalui jalur keluarga, oleh sebab itu permainan ini tertutup untuk kalangan luas/masyarakat, yang pada akhirnya sampailah kepada Eyang Sarean . Hingga saat ini Eyang Sarean dianggap sebagai cikal bakal/pewaris awal dari permainan Gulung Maung tersebut yang dapat ditelusuri dengan bukti sejarah. Eyang Sarean sendiri tinggal di Sukaraja Bogor, karena permainan ini hanya diturunkan di lingkungan keluarga maka permainan ini tidak berkembang luas di masyarakat. Eyang Sarean mempunyai putera bernama Eyang Guru H, Abdullah (±1800–1916) yang juga tinggal di Sukaraja Bogor. Pada masa Eyang Guru ini barulah nama Gulung Maung diubah menjadi Gerak Gulung Budi Daya Ti Padjajaran (GGBD). Perubahan ini didasarkan pada sifat dari permainan Gulung Maung yang sangat buas, karena Gulung Maung mempunyai prinsip “Kembangna cilaka, buahna pati “. Dari hasil istikhoroh, Eyang Guru mendapat gambaran berupa sesosok bayi yang baru lahir, merangkak, melangkah dan berjalan. Berdasarkan gambaran tersebut Eyang Guru mengambil gerakan untuk jurus berdasarkan tantungan/adegan (berdiri) Sholat, inilah awal dari jurus Salancar. Mengapa disebut GGBD? Karena permainan ini masih mempunyai dasar sama dengan Gulung Maung, akan tetapi yang telah di budi dayakan, dalam artian permainan ini tidak lagi sebuas seperti Gulung Maung yang bersifat seperti Harimau, yang pada dasarnya harus membunuh mangsanya. Dengan adanya perubahan dari Gulung Maung menjadi GGBD diharapkan agar seseorang yang telah menguasai permainan ini tidak akan buas seperti Harimau, karena pada prinsipnya manusia lebih unggul/mulia dibandingkan Harimau, dan perlu diingat bahwa hampir semua permainan silat sifatnya untuk bela diri termasuk GGBD. Sesudah masa Eyang Guru permainan ini diwariskan kepada H. Ace Aom Kusumaningrat (1840–1943) yaitu keponakan dan juga menantu dari Eyang Guru, bertempat tinggal di Bojong Neros. H. Ace Aom Kusumaningrat adalah putera dari Uyut Syafei dan beliau adalah adik dari Eyang Guru. Permainan GGBD pada masa ini mulai sedikit terbuka untuk kalangan kerabat. Agar lebih jelas, GGBD sebenarnya mempunyai 2 permainan yaitu Gerak Leang, Gerak Sambut Pukul dan. Permainan ini dikuasai oleh tiga orang putera H. Ace Aom K. Putera pertama, H.Ahmad Kusumaningrat (1900–1985) tinggal di Jl. Ciranjang Kebayoran Jakarta, menguasai semua jenis permainan GGBD termasuk Gerak Leang, Gerak Sambut Pukul. Putera kedua, Muhammad Yusuf/Aki Cucu mengusai permainan Gerak Sambut Pukul bertempat tinggal di Bojong Neros, dan putera ketiga, Abdusshomad/Aki Shomad menguasai permainan Gerak Leang bertempat tinggal di Wanajaya , Pasir Kuda Bogor. Sebagai infromasi tambahan, istri H Ace Aom yang bernama Tresmen Megantara menguasai Jurus Budi Daya yang dikhususkan untuk perempuan, walaupun pada intinya tidak ada bedanya dengan Gerak Gulung, namun disesuaikan dengan kodratnya perempuan baik itu dari fisik, dimana gerakan dan power (tenaga), dan pada umumnya perempuan lebih lemah/halus dibandingkan laki-laki. Pada masa H. Ahmad Kusumaningrat permainan GGBD mulai disebarkan kepada kalangan orang-orang terdekat. Permainan GGBD mulai disebarkan di kalangan umum pada masa Horis Kusumaningrat (1930-1999), yaitu putera pertama dari H. Ahmad Kusumaningrat yang bertempat tinggal di Bojong Menteng Ciomas Bogor. Pada masa Horis Kusumaningrat, banyak pendekar dan praktisi beladiri dari dalam dan luar negeri sempat datang berguru ke beliau, walaupun sebelum mereka berguru, mereka jajal dulu sebelumnya. Sampai pada akhirnya mereka mengakui keunggulan dan kehebatan Horis Kusumaningrat. Bahkan menurut mereka, teknik beladiri silat Gerak Gulung sangat efektif dan berbahaya bagi lawan jika digunakan dalam suatu pertarungan. Beberapa pendekar dan praktisi beladiri dari dalam dan luar negeri yang sempat berguru dan mempelajari sedikit teknik beladiri GGBD. diantaranya adalah Eddie Jafri, Greg Alland, Dustin Etan/ David Tanner, Frank Metiello. Berdasarkan kesepakatan dari Bapak. Horis Kusumaningrat sebagai pewaris langsung dari permainan silat GGBD, diangkatlah beberapa orang Rakawira (yang telah mendapat ijin untuk melatih), beberapa orang diantaranya TB. Isnaeni bin Isro (Kang Iyus), Heri Bahtra (Mas Heri), M. Ridwan (Kang Awang), Firman Hamdani (Kang Dani). Januari tahun 2008 Kang Iyus wafat, sedangkan Mas Heri dan Dani karena kesibukannya untuk sementara ini tidak aktif. Saat ini yang masih aktif melatih adalah Kang Awang, berpusat di kediamaan beliau di Ciomas Bogor. Seperti pada umumnya permainan silat di tanah Sunda, awal dari silat GGBD adalah untuk Siar Islam, seiring dengan perkembangan jaman sekarang permainan ini lebih difokuskan kepada pembinaan ahlak/moral dengan pendekatan silahturahmi yang intinya adalah persaudaraan. Perlu juga diketahui di dalam silat GGBD tidak ada istilah Guru dan Murid yang ada hanyalah Kakak dan Adik. Oleh sebab itu apabila ingin menjadi warga GGBD harus di Taleq. Dan bagi siapa saja yang ingin menjadi warga GGBD silahkan datang ke kediaman Kang Awang di Ciomas Bogor. CIRI PERMAINAN GGBD Aspek permainan GGBD ada 4 yaitu: 1. Gerak 2. Rasa 3. Gulung 4. Budi Daya Apabila dilihat dari 4 aspek tersebut permainan GGBD mempunyai sifat gerakan : 1. Gerak rasa 2. Gerak yang lemah lembut 3. Gerak yang keras 4. Gerak yang buas JURUS GGBD • Pada dasarnya semua jurus yang ada dalam silat GGBD adalah jurus dasar • Inti dari silat GGBD harus menguasai jurus salancar karena salancar adalah induk dari semua jurus • Jurus permainan silat GGBD dibagi menjadi 3 ( tiga ) ditambah dengan faham dan rantean JURUS adalah Gerakan yang dibuat untuk mendukung dasar dari permainan • Gerak Pukul (8 Jurus) • Gerak Gulung (8 Jurus) • Lalangkahan (23 Langkah) FAHAM adalah gerakan yang sifatnya baku (22 Faham) RANTEAN adalah merangkaikan jurus, faham dan nafas menjadi satu Oleh : Yudhy Haryantho Sumber : www.sIlatindonesia.com http://puragabaya.multiply.com
Thursday, April 10, 2008

SENI MENDAHULUI SERANGAN
(Artikel dibawah diambil dari sumber lain dan bukan ilham blogger)Menyerang musuh semasa dia kurang bersedia sentiasa menjadi satu idea yang bagus. Sekurang-kurangnya ia adalah satu idea yang bagus bagi sesiapa yang sukakan kemenangan.Kadangkala, masa terbaik untuk mengambil kesempatan di atas kelekaan musuh adalah semasa dia sedang besedia untuk menyerang anda. Sejarah peperangan penuh dengan contoh serangan pre-emptive atau serangan yang dilancarkan sejurus sebelum serangan musuh.Dalam seni beladiri, strategi ini sama berkesan. Malahan, pada 1968 Bruce Lee dan Dan Inosanto telah menamakan koleksi prinsip pertarunganJeet Kune Do sempena konsep ini. Bruce Lee menegaskan bahawa cara paling ekonomi dan berkesan untuk mengakibatkan kecederaan berat kepadaseseorang musuh adalah dengan menyerangnya semasa dia sedang bersediauntuk menyerang. Bruce Lee memanggil prinsip ini sebagai "stop-hit". Dengan menggunakannya telah membolehkan Bruce Lee menewaskan lawan-lawanyang lebih besar dan gagah dengan agak mudah. Ia juga boleh dilakukan oleh anda.Kebolehan untuk memukul musuh semasa dia sedang bersedia untuk menyerangmenawarkan banyak faedah. Yang paling jelas adalah apa-apa pukulan yang anda lakukan berkemungkinan mempunyai kesan yang lebih kuat disebabkan momentum musuh anda.Mungkin faedah lain yang ada adalah kesan psikologi. Bayangkan betapa kecewanya anda rasa kalau setiap kali anda berada di posisi yang bagus untuk menyerang, anda, tiba-tiba pukulan yang kuat mengena anda. Selepas dua tiga kali begitu, anda akan mula berfikir bahawa dia mungkin mempunyai kebolehan telepati.Walaupun Bruce Lee berjaya menunjukkan keberkesanan menggunakan stop-hit, konsep mendahului serangan secara amnya diabaikan oleh kebanyakan orang, yang suka menganggap fizikal Bruce Lee yang hebat sebagai satu-satunya alasan dia boleh melakukannya dengan jaya. Ini adalah pendapat yang amat cetek.Konsep mendahului serangan sudah lama ada. Sebenarnya, minat utama Bruce Lee kepada stop-hit lahir dari penyelidikannya tentang seni pedang barat, satu seni di mana stop-hit adalah prinsip asas.Dalam kung fu wing chun, terdapat prinsip fin sil die dar atau tangkis dan serang serentak, yang hanya sedikit berbeza daripada konsep stop-hit. Karate Jepun dan Okinawa mengajar sen no sen, manakala tinju barat mengajar peninju-peninjunya untuk "attack on preparation". Semuaitu merujuk kepada prinsip yang sama; mendahului serangan. Jadi abaikanpendapat bahawa Bruce Lee adalah satu-satunya manusia yang boleh menggunakan konsep ini. Dengan ini sahaja anda akan dapat menggabungkanperalatan berguna ini dalam persenjataan anda.Seperti telah disebut sebelum ini, masa terbaik untuk mendahului serangan musuh adalah semasa dia sedang bersedia untuk menyerang. Beberapa tanda boleh memberitahu anda bila untuk melakukan stop-hit anda. Tetapi sebelum pergi lebih terperinci, anda perlu tahu bagaimana untuk kekal selamat semasa mencari tanda-tanda itu. Perkara yang palingpenting anda perlu fikirkan adalah penjagaan jarak yang sesuai. Alasan kenapa konsep mendahului serangan sukar dilakukan oleh kebanyakan pengamal seni beladiri adalah kerana mereka berada terlalu dekat dengan musuh mereka.Sebagai contoh, cuba latihan ini:Dapatkan seorang pasangan berdiri dalam jarak dua kaki di depan anda dengan penumbuknya dalam keadaan bersedia. Penumbuk anda juga dalam keadaan bersedia. Biarkan pasangan anda menumbuk muka anda tanpa amaran.Tugas anda adalah menangkis tumbukannya.Selepas anda berdiri semula danmenyapu darah yang keluar dari hidung anda, suruh pasangan anda untuk undur tiga langkah. Dengan begini, kalau dia hendak menumbuk, dia terpaksa mara ke depan terlebih dahulu untuk tumbukannya sampai. Anda akan boleh melihatnya bergerak ke arah anda sebelum dia melancarkan tumbukannya dan anda sepatutnya tiada lagi masalah untuk menangkis ataumengelak hidung anda dari berdarah sekali lagi.Walaupun latihan ini mudah, hanya segelintir pengamal seni beladiri yang menggunakannya semasa sparring. Hujah terbesar terhadap jarak yang jauh untuk melaksanakan stop-hit adalah bahawa kalau anda berdirijauh dari musuh anda, anda akan berada terlau jauh untuk melancarkan serangan anda sendiri. Hello! Kita bercakap berkenaan mendahului serangan musuh anda yang sedang menuju ke arah anda. Ini bermakna musuh anda yang menghampiri anda. Kalau dia cuba menumbuk anda, dia perlu maju ke arah anda ke dalam jarak anda. Semasa dia fikirkan bagaimana hendak mendekati anda untuk menumbuk anda, anda pukulnya dengan stop-hit.Sebaik sahaja anda sudah biasa dengan jarak yang sesuai, anda boleh mula mencari tanda-tanda pada musuh anda. Salah satu tanda termudah adalah gerakan ke depannya. Kalau di cuba menghampiri anda, kemungkinanbesar dia melakukan sebegitu supaya dia boleh memukul anda. Kalau begitu kesnya, pukul dia semasa dia melangkah ke arah anda.Tanda lain yang jelas bahawa dia cuba memukul anda adalah apabila dia membuat serangan palsu. Serangan palsu selalu digunakan pengamal seni beladiri terlatih sebagai satu cara untuk mengumpan anda keluar dan juga untuk menyembunyikan gerakan ke depannya. Ideanya adalah bahawa serangan palsu akan diikuti dengan merapatkan jarak dan selalunya menyerang dari sudut lain semasa anda sibuk membeladiri dari serangan palsu. Kalau anda menyedari taktik ini, jangan bazirkan masa membeladiridari serangan palsu. Anggap sahaja setiap gerakan menyerang sebagai benar dan layan serangan palsu sama seperti anda melayan serangan betul,dengan mendahului serangan. Ini mungkin mengambil masa untuk mengaturcara semula proses berfikir anda daripada minda diserang/membeladiri kepada minda diserang/menyerang balas.Untuk mendapat gambaran, bayangkan reaksi haiwan liar terhadap bahaya. Mula-mula, ia cuba menjarakkan diri dari bahaya itu. Kemudian apabila jarak itu dicerobohi, ia menyerang apa yang ia boleh capai. Ia tidak cuba menangkis apa-apa yang mengancamnya. Ia menyerbu dan mempertahankandirinya dengan serangan yang kuat dan ganas. Ingatlah bahawa apabila nyawa anda terancam, serangan yang bagus adalah pembelaan terbaik anda.Kalau anda yang menyerang, anda yang memukul. Kalau musuh yang menyerangpun, anda juga yang memukul.Tanda terakhir yang perlu diawasi adalah kewujudan pergerakan ekstra yang mendahului serangan musuh anda. Anda boleh mengesannya semasa bahagian awal pertarungan, yang mana merupakan tahap analisa awal ke atas musuh anda. Itu adalah masa anda memeriksa pembelaannya dan meneliti sebarang tabiat yang ditunjukkannya sebelum dia menyerang. Anda boleh memukulnya sebaik sahaja mana-mana tabiat menjadi jelas.Sekarang kita perhatikan beberapa latihan asas yang boleh memberi anda rasa bagaimana menggunakan stop-hit terhadap lawan yang bernyawa. Untuk meringkaskan cerita, saya akan bincangkan dua teknik mendahului serangan lawan sahaja. Ingat, anda boleh gunakan apa-apa teknik yang sesuai dengan situasi.Untuk tujuan latihan ini, anda akan menggunakan dua teknik tendangan. Pertama adalah sepak layang. Anda boleh sepak layang menggunakan kaki depan anda untuk menyerang kemaluan lawan ataupun menggunakan kaki belakang anda seperti tendangan muay thai ke peha lawan. Kedua adalah jeet tek, atau stop-kick. Ia seakan-akan tendangan sisi, tetapi lutut tidak dibengkokkan dan kemudian diluruskan seperti tendangan sisi yang biasa. Untuk stop-kick, kaki diangkat dari lantai tanpa lutut dibengkokkan, kemudian diterjah ke tengah tulang kering atau lutut musuh anda. Kalau lutut anda dibengkokkan sebelum terjahan, kemungkinan besar anda tidak sempat melakukan stop-hit. Walaupun tidak sekuat sepak layang, jeet tek amat senang digunakan dan ia adalah cara yang bagus untuk memusnahkan keseimbangan musuh anda.Untuk latihan pertama, anda perlukan seorang pasangan, sepasang sarung tangan tinju dan apa-apa pelindung badan yang biasa anda gunakan. Mulakan dengan bergerak mengelilingi pasangan anda dan pada masa yang sama mengekalkan jarak yang sesuai. Pasangan anda sesekali melangkah ke depan dan menyerang. Sebagai permulaan, dia perlu lakukan serangan ringkas, satu persatu dan sedikit lambat dari biasa. Sebaik sahaja anda lihat dia melangkah dke depan, bertindak balaslah dengan sepak layang atau jeet tek.Melalui ujikaji, anda mungkin mendapati bahawa jeet tek sangat berguna terhadap apa-apa tumbukan atau tendangan, dan sepak layang pula bagus digunakan terhadap tumbukan. Berlatih perlahan-lahan untuk memastikan stop-hit anda mengena sebelum serangannya sempurna. Di tahap yang lebih tinggi, biar pasangan anda memakai pelindung peha yang tebal dan berat, dan gunakan lebih tenaga ke dalam tendangan-tendangan itu untukmenghentikan serangannya.Selepas lebih kurang 20 atau 30 jam latihan sebegini dengan pasangan yang boleh berkerjasama, anda bolehlah mula menggabungkan stop-hit ke dalam sesi sparring biasa anda. Satu perkara yang penting untuk diingati adalah bahawa mendahului gerak semata-mata tidaklah sebegitu berfaedah. Nilai sebenarnya terletak kapada masa yang yang diberikannyauntuk anda melakukan serangan penamat anda. Sejurus selepas mendahuluiserangan lawan, anda mesti melaksanakan rancangan anda pada masa musuh anda masih kesakitan dan hilang keseimbangan.Untuk menambahbaik kebolehan anda untuk melakukan stop-hit, cuba idea-idea berikut selama beberapa bulan:# Sparring sehingga anda dapat rasa timing pasangan anda. Selepas berjaya melakukan stop-hit, berada dalam jarak tendangan dan lakukan kombinasi pantas menggunakan kaki-kaki anda sahaja.# Selepas mendahului serangan, rapatkan jarak sehingga anda berada dalam jarak tumbukan dan lakukan teknik-teknik tumbukan yang bertubi-tubi.# Susuli mendahului serangan anda dengan memaut leher lawan dan lakukanteknik-teknik siku dan lutut untuk menewaskannya.# Selepas berjaya melakukan stop-hit, ambil kesempatan di atas ketidakseimbangan lawan anda dengan menjatuhkannya ke tanah dan kuncian.# Susuli mendahului serangan anda dengan teknik-teknik pantas dari pelbagai jarak untuk menyesakkan dan mengelirukan lawan anda.Selepas beberapa bulan menguji stop-hit dalam sparring, akan jelas bahawa mendahului serangan musuh boleh menolong anda melaksanakan apa-apa rancangan pertarungan anda.Kebolehan untuk mendapatkan jarak yang dikehendaki adalah kebolehan yang hampir semua pengamal seni beladiri sanggup buat apa sahaja untuk mendapatkannya. Adalah akan juga menjadi jelas bahawa adalah mengarut untuk menganggap Bruce Lee sahaja manusia yang boleh menggunakan stop-hit dengan jayanya dalam pertarungan.Semua pengamal seni beladiri mesti faham bahawa kebenaran itu bersifat sejagat, atau universal. Kalau sesuatu konsep itui benar, ia akan sentiasa muncul dalam setiap seni pertarungan. Seperti kata-kata Bruce Lee, tumbukan hanyalah tumbukan, tendangan hanyalah tendangan. Samada anda panggil mendahului serangan sebagai stop-hit atau apa pun,fakta kekal bahawa kalau anda memupuk kebolehan anda untuk melakukannya,anda akan menjadi pengamal seni beladiri yang lebih baik.

Kamis, 29 Mei 2008

pencak tradisional


PENCAK SILAT
Indonesia Pencak Silat Community
« CIMANDE, RIWAYATMU KINI
Festival Silat; Merayakan Keragaman »
Betawi Punye Silat
Ads by Google
cheatsVeja e compartilhe muitos vídeosAtualizado Diariamente. 100% Grátis100links.com/Video
Eve Online CheatsExploits, Secrets, Macros, BotsGuides, and Programs In EVEwww.taultunleashed.com
BERBICARA mengenai cabang olahraga pencak silat, Jakarta dikenal sebagai gudangnya. Sejak dahulu di Jakarta banyak ditemukan alairan-aliran pencak silat yang sangat popular di penjuru Nusantara, bahkan dunia.
Salah seorang legenda pesilat (jawara) Betawi yang selalu menjadi buah bibir masyarakat adalah Si Pitung, jagoan yang antikolonialisme.
Mengenang pencak silat Betawi tidak terlepas dari sejarah perkembangan dan dinamika Jakarta tempo doeloe. Sejak dahulu Jakarta sudah menjadi kota kosmopolitan tempat di mana pertemuan berbagai ragam budaya, suku bangsa, hingga bangsa lain seperti Arab, Melayu, India, China, Portugal, Belanda, dan lain-lainnya.
Sejak Sunda Kelapa dikuasai oleh pasukan Demak yang dipimpin Fatahillah (1527), lahirlah Jayakarta, yang saat ini setiap tahun diperingati sebagai hari jadi kota Jakarta pada tanggal 22 Juni. Perjalanan panjang sejarah Jakarta berimpilikasi pada masyarakat yang mendiaminya.
Menurut Antropolog Universitas Indonesia, Yasmin Zaki Shahab, diperkirakan etnis Betawi terbentuk sekitar tahun 1815-1893. Oleh sebab itu orang Betawi sebenarnya terhitung sebagai pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lainnya yang sudah terlebih dahulu hidup di Jakarta seperti orang Sunda, Jawa, Arab, Bali, Sumbawa, Ambon, dan Melayu.
Betawi memang terkenal dengan tokoh-tokoh persilatan hingga aliran jurus (maenan) yang digunakan seperti Cingkrik, Gie Sau, Beksi, Kelabang Nyebrang dan merak Ngigel, Naga Ngerem, dan sebagainya.
Keragaman aliran silat Betawi turut diwarnai oleh latarbelakang silat dari daerah lain, seperti silat aliran Sahbandar, Kuntao (China) dan beberapa aliran silat dari Sunda. Proses asimilasi mendapatkan nama aliran ataupun perkumpulan baru. Nampaknya ciri khas dan latar belakang betawi tetap kuat mewarnai gerakan jurus-jurusnya.
Seperti Mustika Kwitang yang berdiri Kampung Kwitang, Jakarta Pusat, salah satu tokohnya adalah H Muhammad Djaelani, yang lebih dikenal dengan sebutan Mad Djaelani. Ilmu silat Mustika Kwitang, kini diwariskan pada cucunya, sekaligus muridnya, H Zakaria.
Akulturasi Ilmu Silat dari China dengan Betawi bukan hal yang aneh misalnya silat Beksi, atau bek (Pertahanan) dan Sie (Empat) yang artinya pertahanan empat arah. Tiga pendekar Beksi (H Gozali, H Hasbullah, dan H Nali) dan seorang China bernama Ceng Ok, mengembangkannya di Betawi (Jakarta). Diperkiraan, aliran Beksi merupakan Silat Betawi yang paling luas penyebarannya di Jakarta saat ini.
Kemajemukan ini pula yang menyebabkan terjadinya pertukaran seni, budaya, adat istiadat hingga ilmu bela diri yang berkembang saat itu atau yang lebih populer dengan istilah “Maen Pukulan” (silat).
Silat diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16 di mana masyarakat setempat (Jayakarta) pada masa itu sering mempertunjukkan seni silat di saat pesta perkawinan atau khitanan. Hal ini memperkuat dugaan bahwa silat tidak hanya berfungsi sebagai ilmu bela diri namun sudah menjadi suatu produk sosial, seni budaya yang mengakar dalam kehidupan sehari-hari.
Pencak Silat telah mewarnai kehidupan masyarakat Betawi, di mana silat atau maen pukulan adalah hal yang wajib dipelajari. Silat Betawi terkenal dengan aliran-alirannya yang merunut pada asal kampung atau daerah perkembangannya.
Hal ini menurut antropolog Parsudi Suparlan, “bahwa masyarakat betawi dalam pergaulannya sehari-hari, lebih sering menyebut dirinya berdasarkan lokalitas tempat tinggal mereka, seperti orang Kemayoran, orang Senen, orang Tanahabang, atau orang Rawabelong”.
Karena pada saat itu, kesadaran sebagai masyarakat Betawi pada awal pembentukan kelompok etnis itu belum begitu mengakar. Baru pada tahun 1923 Moh Husni Thamrin dan tokoh masyarakat Betawi mendirikan Perkumpulan Kaum Betawi di masa Hindia Belanda, menyadarkan segenap orang Betawi sebagai sebuah golongan (kelompok etnis sebagai satuan sosial dan politik yang lebih luas) sebagai golongan orang Betawi.
Betawi memang dikenal memiliki banyak cerita dan kenangan di dunia pencak silat. Konon kabarnya di Jakarta terdapat ratusan aliran silat. Si Pitung atau Sabeni dari Tanahabang hanyalah dua kisah dari sekian banyak legenda superioritas jawara-jawara Betawi zaman silam. Di tengah-tengah masyarakat Betawi pun muncul semacam keyakinan, bahwa memperdalam pencak silat adalah salah satu upaya memelihara warisan leluhur.
Si Pitung yang menjadi kisah heroisme jawara Betawi zaman silam adalah pesilat dari aliran Cingkrik (www.silatindonesia.com). Pitung berasal dari kampung Rawabelong, Kelurahan Sukabumi Utara, Jakarta Barat, belajar silat dan mengaji dari H Naipin.
Kepandaiannya bermain silat menjadikan Pitung cukup terkenal karena keberaniannya untuk membela rakyat kecil, dengan cara “merampok” orang Belanda. Pitung memberikan hasil rampasannya tersebut kepada orang-orang miskin yang membutuhkan.
Demikian dikemukakan Margreet van Till (Belanda) dalam makalah/disertasinya, In Search of si Pitung, the History of an Indonesia Legend (1996), sepak terjang Pitung menjadikan dia sebagai incaran Belanda. Karena penghianatan kawan seperguruannya, Pitung ditembak mati oleh Schout Van Hinne terjadi pada 16 Oktober 1893. Ia lalu dibawa ke rumah sakit dan esoknya meninggal dunia (17 Oktober).
Beritanya dimuat dalam Hindia Olanda (edisi 18 Oktober 1893), pada usia yang muda, sehingga menurut cerita, Pitung belum sempat berkeluarga.
Kisah Pitung adalah kisah jawara aliran silat Cingkrik Betawi. Konon, selain Cingkrik, Betawi juga masih memiliki sekitar 300 aliran silat. Namun data yang kini terdapat di PPS Putra Betawi dari ratusan aliran silat Betawi, kini hanya tersisa 50 aliran. Cingkrik adalah salah satu yang masih bertahan.
Permainan silat Cingkrik dikenal dengan cukup khas sebagai silat betawi pada umumnya. Perkembangan silat cingkrik ini pun telah membias ke pelosok-pelosok kampung Betawi, sehingga aliran ini memiliki banyak turunannya (aliran).
Salah satu turunan antara cingkrik dan Cimande adalah aliran Cingkrik Goning, yang merupakan silat Betawi warisan dari Engkong Goning yang merupakan pejuang kemerdekaan dari wilayah Kedoya.
Ilmunya kemudian diturunkan kepada Usup Utay, yang kemudian menurunkan kepada mantunya yaitu Tb Bambang. Silat Cingkrik secara umum terbagi dua, yaitu Cingkrik Goning dan Cingkrik Sinan. Perbedaannya ialah Cingkrik Sinan menggunakan “ilmu kontak” sementara Cingkrik Goning hanya mengandalkan kelincahan fisik. Cingkrik selalu berusaha untuk masuk dan mengunci lawan, jadi tidak banyak berlama-lama bertukar pukulan atau tendangan.
Cingkrik sangat mengandalkan kekuatan tenaga dalam. Salah satu aliran silat tertua di Betawi ini bernaung di bawah organisasi silat Persatuan Pencak Silat (PPS) Putra Betawi, organisasi yang didirikan pada tahun 1972.
Gagasan membentuk wadah bagi silat aliran betawi muncul dengan tujuan mempersatukan pesilat Betawi. Wadah ini menjadi semacam forum komunikasi bagi pesilat Betawi, agar dapat terus mempertahankan warisan budaya leluhur tersebut.
Menurut data dari Silat Indonesia.com, saat ini terdapat lebih 50 aliran atau perguruan silat yang bernapaskan silat Betawi, dan memang tidak semua aliran silat ini bisa dijangkau seketika. Harus ada proses sosialisasi dan pendekatan yang berkelanjutan, inipun beberapa silat yang bernaung dibawah Putra Betawi mulai menghilang dari Jakarta.
Proses penelusuran guna menghidupkan beberapa perguruan dilakukan melalui beberapa cara, antara lain Kejuaraan Internal Silat Betawi dan melalui Festival Silat Betawi. Tujuannya adalah untuk memantau perkembangan silat betawi agar tetap hidup walaupun tidak sepopuler pada masa lalu. (Ahmad Fahir)
Di Publikasi oleh : Koran Jurnal NasionalSource : Yanweka / Silatindonesia.com